NAGEKEO - Tiga Suku yang lahan nya terdampak pembangunan Program Strategis Nasional (PSN) Waduk Lambo yakni, Suku Rendu, Gaja dan Isa, menyatakan sikap bahwa mereka siap mendukung Waduk Lambo untuk segera dibangun, Sabtu (26/03/2022).
Pernyataan sikap atau komitmen yang mereka buat bahwa akan mendukung sepenuhnya pembangunan Waduk Lambo itu bukan tanpa alasan, yang pastinya selain ingin meningkatkan taraf hidup mereka sendiri, mereka mau memberikan kontribusi mereka untuk daerah dan juga nagara.
Dimana hakikat hadirnya Waduk Lambo di Nagekeo khususnya di wilayah tiga suku ini dengan sendirinya pertumbuhan ekonomi mereka menjadi labih baik bahkan tak ayal hidup mereka pun akan menjadi lebih makmur dan sejahtera.
Seperti pernyataan sikap salah dari seorang tokoh Suku Gaja Woedalamare, Arnoldus Aba, bahwa, mawakili keluarga besar Suku Gaja Woedalamare dirinya menyambut baik pembangunan Waduk Lambo.
Oleh karena, Waduk Lambo baginya sangat bermanfaat dan membawa nilai-nilai positif bagi masyarakat umumnya khususnya bagi masyatakat di tiga tersebut.
"Saya Arnoldus Aba dari Suku Gaja Woedalamare dan sebagai keterwakilan dari Woedalamare, saya menyatakan bahwa saya dan keluarga besar Woedalamare menyambut baik atas pembangunan Waduk Lambo yang dilaksanakan di wilayah Rendubutowe dan kami membuat pernyataan sikap harus menerima dan menyambut baik. Karena program pembangunan waduk ini sangat beruntung dan bermakna untuk masyarakat pada umumnya lebih khusus kami orang Rendu yang ada di tiga suku besar di Rendubutowe ini, " ucapnya.
Senada dengan Arnoldus Aba, Konsus Keo dari Suku Rendu mengatakan, dirinya mendukung seutuhnya Waduk Lambo untuk dibangun. Namun ia meminta pemerintah juga segera memperhatikan hak-hak mereka terkait ganti untung.
"Dalam perjalanan tentu kita semua tau bahwa dalam proses pembangunannya Waduk Lambo ada beberapa riak dan gejolak. Namun kita semua mengimpikan baik dari Suku Rendu, Gaja dan juga Isa saya berani menyatakan bahwa kami mendukung seutuhnya pembangunan Waduk Lambo untuk segera dibangun namun tidak terlepas dari hak-hak masyakat adat yang sudah terdata dan sudah dikantongi pemerintahan daerah maupun pemerintahan pusat, " sebutnya.
Disamping itu dia juga meminta agar Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata dapat menjembatani aspirasi mereka terkait sikap dukungan yang mereka nayatakan termasuk menjembatani hak ganti untung lahan mereka yang terdampak.
"Oleh karena itu kami minta Kapolres Nagekeo agar menjembatani aspirasi-aspirasi kami baik kami yang terdampak maupun masyarakat Rendu, Gaja dan Isa yang tidak terdampak secara langsung, " harap Konsus Keo.